18 Februari 2009

Jalan Rusak di Jakarta Utara, Bikin Celaka!


Jalan rusak di Jakarta Utara kian menyengsarakan pengemudi, angkutan barang, dan penumpang serta sepedamotor. Pasalnya, di ruas jalan yang rusak itu dijadikan sasaran empuk kawanan penjahat, terutama antara ruas Jalan Pegangsaan Dua dan sebagian Perintis Kemerdekaan yang menyebabkan kemacetan.
Seperti diakui Wawan (45), pengemudi pengangkut elpiji kalau dirinya sudah dua kali kecurian tabung berisi 3 kg dan 12 kg ketika melintas di Jalan Pegangsaan Dua, hampir memasuki Jalan Perintis Kemerdekaan, Senin (16/2). Dirinya tidak menyadari dua orang naik ke mobil saat melintas jalan rusak dan mengambil tabung gas.

Agar tidak dicuri orang, mobil pengangkut tabung gas sekarang dimodifikasi dengan memasang jeruji dan setiap tabung diberi rantai. Hal ini untuk menghindari pencuri tabung gas memanfaatkan situasi. Akibat ulah penjahat jalanan, Wawan terpaksa mengganti rugi tabung gas yang hilang dicuri.

Sutowo (34), warga RW 02 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, menjelaskan, meski polisi sering razia dan berkeliling di kawasan itu, tetap saja penjahat jalanan memanfaatkan kelengahan petugas. Para pelaku penjahat beraksi sore atau menjelang malam. ”Telepon seluler rekan yang sedang naik sepeda motor juga dijambret tepat pada saat dia memperlambat laju kendaraan di jalan yang rusak,” tuturnya.

Di Jalan Cakung Cilincing, tak jauh dari pintu masuk Jalan Tol Rorotan, juga rawan kejahatan. Setiap sore, akses jalan yang sebagian rusak ini selalu ramai dan padat. ”Saat itulah para pelaku kriminal melakukan kejahatan. Sasarannya buruh yang baru pulang kerja,” kata Gumar Gultom (40), tukang tambal ban di dekat pintu masuk Jalan Tol Rorotan.

Kalangan sopir umumnya mengingatkan pengguna jalan sebaiknya waspada dan berhati-hati saat melintasi jalan yang rusak, seperti Jalan Cilincing Raya, Jalan Mindi, Lagoa, dan jembatan Cakung Drain di Jalan Jayapura, Pegangsaan Dua, dan Perintis Kemerdekaan. ”Tidak hanya preman jalanan yang meminta uang, penjambretan maupun penodongan juga kerap terjadi,” kata Gumar Gultom.

0 komentar:

Posting Komentar